Selasa, 24 Maret 2015

KH. AHMAD JAUHARI Sejarah Singkat dan Keberhasilan Mendidik Santri dan Putra-Putranya.

Disusun dalam rangka Haul KH. Ahmad Jauhari yang ke-16

Pendiri PP Daruttauhid Al ‘Alawiyah
 Potroyudan-Jepara
tanggal 24 Maret 2015
Oleh: Kang Abdi

Pendahuluan
Bertepatan acara haul yang ke 16 wafatnya mbah kyai haji Ahmad Jauhari, alfaqir menulis secara singkat sejarah keberhasilan perjuangan almaghfurulah khususnya terkait dengan penyebaran dakwah Islamiyyah melalui jalur pendidikan Islam di pondok pesantren Daruttauhid Al ‘Alawiyyah yang meliputi:
1. Apa latar belakang pendidikan mbah Johar sehingga menjadi sosok kyai langka yang sukses dalam berdakwah di pesantren?
2. Apa kegiatan di PP Daruttauhid Al ‘Alawiyyah pada masa dan setelah mbah Johar?
3. Bagaimana mbah Johar mendidik putra putrinya?

Latar Belakang Pendidikan Mbah Johar
Pondok pesantren DARUTTAUHID AL ‘ALAWIYYAH didirikan oleh si mbah KH. Ahmad Jauhari. Beliau adalah seorang Kyai yang langka,  disamping beliau hafal Al Qur’an dari mbah KH. Arwani seorang Kyai kharismatik dari Kudus, beliau menguasai banyak bidang ilmu agama Islam nahwu shorof (ilmu alat) pada umumnya, khususnya kitab Alfiyah ibnu Malik beliau berguru dari KH. Bisri Mustafa, ulama terkemuka pada zamannya, dengan metode "endi kapan. . . . . . . . . sing mesthi. . . . .", ilmu fiqih, qoidah fiqhiyyah. Ushul fiqih dari si mbah KH. Zubeir Dahlan Sarang Rembang yang sangat alim dalam bidang fiqih (hukum Islam), ilmu tasawuf dari si mbah KH. Muhammadun Pondoan Tayu. Disamping itu, beliau juga berguru kepada banyak Kyai di Jawa, termasuk mbah Fadlol Senori Tuban, Mbah Dalhar Watucongol Magelang.
Beliau tidak hanya berguru diJawa, tapi beliau juga belajar tafsir, hadits, tasawuf dan lain sebagainya dengan ulama ulama terkemuka di Mekkah terutama dengan maha guru, Imam Ahlus sunnah wal jamaah, Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky.
Sepulang dari Makkah, dengan fadlol Allah serta barokah dari maha guru Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky, Beliau mendirikan Pondok Pesantren DARUTTAUHID AL ‘ALAWIYYAH sebagai wadah tafaqquh Fiddiiin untuk para santri.
Selama hayatnya beliau menghabiskan waktu untuk mengabdikan ilmu nya untuk disebar luaskan ke masyarakat, terlebih kepada para santri yang belajar mengaji di pondok pesantren. Beliau mengajarkan beberapa bidang ilmu agama di pesantren.

Tafaqquh Fiddiiin di PP Daruttauhid Al ‘Alawiyyah  pada masa KH. Ahmad Jauhari
- Tafsir : Tafsir Jalalain
- Hadits : Hadits Tajridush Shorih   dan  Riyadlus Sholihin
- Fiqih : Fathul qorib, fathul Mu'in dan Zubad
- Tasawuf : Ihya Ulumuddiin
- Nahwu : Alfiyah ibnu Malik
- Shorof   : Nadlom Maqsud
Dibantu para santri senior yang turut mengajar Jurumiyyah, Umrithy, Nadlom Maqsud, Qowaidul I'rob dan lain sebagainya.
Aktivitas Ruhaniyyah
Beliau tidak hanya mendorong santri untuk tafaqquh fiddiiin, Beliau juga mengharuskan para santri agar senantiasa membaca Wirdul Latif yang dibaca setiap habis sholat subuh dan nadom Burdah yang dibaca pada malam Jum'at di samping  maulid  dan sholawatan terlebih saat membangun pesantren.
PP Daruttauhid Al ‘Alawiyah Pasca Mbah Johar
Sepeninggal romo Kyai Ahmad Jauhari rohmatullahu alaih, alhamdulillah pondok pesantren DARUTTAUHID AL ALAWIYYAH atas anugerah Allah ta'ala tetap bisa berjalan dengan baik, kegiatan kegiatan yang dilaksanakan pada masa romo KH. Ahmad Jauhari tetap bisa dipertahankan, meskipun ada penambahan kegiatan, program tahfiidlul Qur'an untuk santri putri misalnya.
Pondok Pesantren DARUTTAUHID AL ALAWIYYAH dilanjutkan putra putranya dibawah kepemimpinan KH. Mundziri Jauhari putra pertamanya yang sejak masih kecil diasuh dan di didik langsung oleh ayahanda KH. Ahmad Jauhari, kemudian melanjutkan ngaji di pp. Al Anwar Sarang dan 15 tahun di Makkah di bawah bimbingan maha guru yang sangat alim dan sholeh. imam Ahlus sunnah wal jamaah, qutbul Aulia, Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky.
Adapun kegiatan kegiatan yang selama ini berjalan sebagai berikut:

Tafaqquh Fiddiiin di PP Darutauhid Al ‘Alawiyyah pasca KH. Ahmad Jauhari
KH. Mundliri Jauhari mengajarkan berbagai macam bidang ilmu agama: diantaranya adalah,
- Tafsir: Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Kastir dan tafsir Khozin.
- Hadits: Hadits Shoheh Bukhori, Shoheh Muslim, Al Jami’us shoghir, Al targhib wa al tarhib, Riyadlus sholihin, Khosois al Ummah muhammadiyyah, Bulughul Marom, Abi Jamroh
- Ilmu Tafsir: Qowaid Asasiyah fii ulumil Qur’an
- Mustholah Hadits: Qowaid Asasiyyah fii Ulumil Hadits, Almanhalul Latif
- Siroh: Tariikhul Hawadist, Mukhtashor alsiroh Ibnu Hisyam
- Konsep Ahlus sunnah waljamaah: Mafaahim Yajibu Antushohhaha
- Tasawuf: Mukhtashor Ihya Ulumuddin, Minhajul Abidin
-  Faroidl (ilmu warist)
- Nahwu: Alfiyah Ibnu Malik
Disamping beliau mengaji bersama santri, Beliau juga menyediakan pengajian kitab salaf  (kuning)  secara umum ,untuk masyarakat, Alumni lintas pesantren dan santri yang dilaksanakan  pada:
- malam Ahad habis Maghrib kitab hadits Shoheh Bukhari dan Mafahim (konsep Ahlus sunnah wal Jamaah).
- Jum'at dan Ahad pagi jam 08: 30 – 10 : 30 (kitab Tasawuf) Mukhtashor Ihya, Tafsir Jalalain, Hadits Khoshois Muhammadiyyah dan Siroh Nabi
Yang ikut membantu mengajar adalah para santri senior, di antaranya adalah kang abdi Ahmad Roziqin yang pernah ngabdi alib, bak, tak pada maha guru si mbah KH. Maimun Zubeir Sarang Rembang dia  mengajarkan beberapa bidang  ilmu:
- Tafsir: Tafsir Jalalain dan Tafsir Ayatul Ahkam
- Hadits: Riyadlus Sholihin, Khosoisul Ummah Almuhammadiyyah, Abi Jamroh, Tanqihul Qoul, Nashoihul Ibad, Arbain Nawawi
- Aqidah: Aqidatul Awam, Tijan Durori, Bad’ul Amali.
- Fiqih: Safinatun Naja, Sullam Taufiq, Fathul Qorib, Matan Zubad, Fathul Muin, Tuhfatut tullab, Minhajut Tholibin
- Usul Fiqih: Tashilut Thuruqot
- Qowaid Fiqhiyyah:  Faroidul Bahiyyah
- Tasawuf: Bidayul Hidayah, Ta’limul Mutaallim, Hidayatul Adzkiya dan Qomi’ut thugyan
- Nahwu : Matan Jurumiyyah, Nadlom Umrithi, Alfiyah ibnu Malik
- Shorof : Amsilah Tashrifiyyah, Nadlom Maqsud
- Balaghoh: Hushnush Shiyaghoh, Jauhar Maknun
- Mantiq : Sullam Munawwaroq
Ada beberapa santri  lain yang juga turut membantu mengajar beberapa bidang ilmu, baik itu nahwu yang meliputi Jurumiyyah, Umrithi, Alfiyyah, shorof Amstilah Tashrifiyyah, fiqih Safinah, Sullam Taufiq, hadits Riyadlus Sholihin, Irsyadul Ibad dan lain sebagainya.
Pengajian kitab kuning di pondok pesantren DARUTTAUHID AL ‘ALAWIYYAH dibuat klasikal, baik yang dilaksanakan setelah sholat Subuh, Ashar dan Maghrib.
Pengajian diikuti semua santri, baik putra maupun putri, kecuali bagi santri yang mengikuti program tahfiidlul Qur'an, mereka dibebaskan tergantung kemampuan dan mampu mengatur waktunya.
Untuk tahfidlul Qur'an diasuh oleh ibu nyai hj. Vida Atiya putri KH. Kamil Ahmad lulusan Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an Kudus yang pernah meneruskan belajar kitab di Matholiul Falah Kajen dan Al Anwar Sarang Rembang, beliau adalah istri KH. Mundziri Jauhari dan dibantu ibu nyai hj. Laila Maghfiroh lulusan Pondok Pesantren Al Qur'an Gleget Mayong, putri KH. Ahmad Jauhari yang ke tiga yaitu istri kang abdi Ahmad Roziqin.
Aktivitas ruhaniyyah pasca KH. Ahmad Jauhari
- Bakda jamaah  Maghrib para santri bersama sama membaca Rotib Haddad
- Bakda jamaah Isya’ santri membaca  Rotib Athos atau sholawatan
- Bakda jamaah subuh santri membaca, Wirdul Latif, Rotib Athos, Hizb Nawawi, Sakron, Fawatih dan Yasin
- Khusus subuh hari jumat wirid sama seperti biasa ditambah dlikir, sholawatan, surat Kahfi dan khataman Al Qur’an per juz dan  sholat Isyroq.
- Bakda  Ashar santri membaca hizib Bahr
- Khusus  Jum'at ditambah membaca Jaliyatul Kadar tawassul shohabat badar dan dlikir setengah jam menjelang Maghrib.
- Khusus malam Jum'at setelah maghrib, membaca Rotib Haddad bersama, Yasin Fadlilah, sholawat Muhammadiyah, Mudloriyyah dan Nadlom Burdah. Setelah Isya' membaca maulid dilanjutkan sholat tashbih dan memperbanyak membaca sholawat Munjiyat, dan atau membaca Dalail khoirot bagi yang senior.

MA TERPADU DARUTTAUHID
Madrasah Aliyah Formal  100 % umum dan 100 %agama, yaitu (100%  kurikulum pemerintah diajarkan) dan (100% semua bidang  ilmu agama dari kitab klasik / kuning juga diajarkan).
MA TERPADU DARUTTAUHID ini merupakan pengembangan sekaligus penguatan pendidikan Islam yang berada dibawah naungan PP Daruttauhid al ‘Alawiyah potroyudan Jepara yang didirikan oleh KH. Ahmad Jauhari, dibawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky dalam wadah HAI’AH ASH SHOFWAH ALMALIKIYYAH, dengan harapan agar para santri MA TERPADU DARUTTAUHID berakhlak mulia, mempunyai moralitas yang tinggi, mandiri, menguasai kitab klasik/ kuning dan tidak ketinggalan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) sehingga bisa menjadi pewaris para nabi, ulama salafus sholeh yang mampu memberi manfaat bagi agama, masyarakat, nusa dan bangsa.
MBAH KH. AHMAD JAUHARI dan PENDIDIKAN KELUARGA
  Kyai teladan yang tidak kapok menjadi santri dan tidak kapok menjadi Kyai.
  Beliau bersama istrinya yang tercinta yaitu ibu nyai Hj. Farida Jauhari tidak berhenti untuk membimbing dan mendidik putra-putrinya di pondok pesantren, sehingga menjadi orang orang yang bermanfaat bagi agama Islam, masyarakat, nusa dan bangsa.

PUTRA PUTRI KH. AHMAD JAUHARI DENGAN IBU NYAI HJ. FARIDA JAUHARI
1. KH. MUNDZIRI JAUHARI 41 th, Alumni pp. Al Anwar Sarang, pesantren Abuya Sayyid    Muhammad Alawy Al Maliky 15 tahun di Mekkah, Pengasuh pp. Daruttauhid al ‘Alawiyah sekarang, dengan istrinya ibu nyai Hj. FIDA Atiya, 36 th, (hafidloh), mempunyai 4 anak (Muhammad Alawy, Hubabah Fatimah, Ahmad dan Hubabah Khadijah).
2. IBU NYAI HJ. AMALIYA HIDAYAH, 39 th, (hafidloh) istri KH. Ahmad Miladi 44 th, pengasuh PP. Salsabila Bogor, pembina dakwah  dan pembimbing haji dan Umroh Ibnu Sina, mempunyai 4 anak (Ilham Baihaqi, Nahji Robbany, Ahda Sabila dan Aliya Mumtaz).
3. Ibu nyai Hj. LAILA MAGHFIROH, 35 th, (hafidloh) dengan alfaqir kang abdi ahmad roziqin (50 th), alumni PP TBS Kudus,  PP Al Anwar Sarang Rembang dan universitas Al Azhar Mesir, abdi dalem PP Daruttauhid Al Alawiyah, mempunyai 4 anak (Lubab Muhammad,  Ahla Roihana,  Aniqo. Rosyida dan Asma' Rofida)
4.  KH. MUHAMMAD MAIMUN, Lc, (30 th), alumni PP Al Anwar Sarang, Universitas Damaskus Siria, suami Ning Aunun Nailil Himma, (21 th), putri KH. Mahfudl Sobari,  pengasuh PP. Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, mempunyai 2 anak (Muhammad Fajrul Abid, Maqdis Samiya).
5. Ustadz H. ABDURRAHMAN, (29 th), Sarjana Psikologi Universitas Negeri Malang, Alumni PP TBS Kudus, PP. Nurul Haromain Pujon Malang, sampai sekarang masih belajar mengaji di pesantren Abuya Sayyid Ahmad Muhammad Alawy Al Maliky Makkah.
6. Ibu Nyai AFRO' TSUROYYA (26), (hafidloh), dengan KH. Ibnu Hajar, (43 th), Alumni PP. Situbondo dan  pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky  selama 15 tahun di Mekkah, pendiri dan pengasuh PP. Fathul Bary, Krian Sidoarjo  mempunyai 3 anak (Arwa Bahiyya, Muhammad Hasan Maliky dan A'isyah Albatuul)

Kesimpulan
Keberhasilan mbah Johar dalam berdakwah terlebih di pesantren  tidak lepas dari kegigihan dan  kesungguhan beliau dalam menuntut ilmu dari banyak kyai, masyayikh dan barokah dari Abuya Sayyid Muhammad Alawi Almaliky.
Pada masa setelah wafatnya mbah Johar, dakwah lewat pendidikan pesantren yang dikelola oleh putra putrinya mampu mempertahankan tradisi lama yang berjalan pada masa mbah Johar serta meningkatkan kreatifitas dan kwalitas pretasi santri.
Pendidikan mbah Johar kepada putra putrinya relative sukses dan patut diteladani sehingga menghantarkan semua putra putrinya menjadi anak sholeh dan sholehah dan mampu melanjutkan perjuangan mbah Johar dalam mengembangkan dakwah islamiyyah untuk mencari ridlo Allah ta’ala.
Menghimbau kepada semua alumni dan santri ikut berpartisipasi dengan memasukkan putra putrinya, kerabatnya, tetangganya dan yang lain, ke dalam pondok pesantren Daruttauhid Al ‘Alawiyyah terlebih ke dalam MA TERPADU DARUTTAUHID yang merupakan bukti hormat dan ta’dlim kepada maha guru kita mbah Johar rohmatullahu alaih.
Semoga senantiasa Allah ta’ala memberikan barokah dan manfaat kepada kita, anak-anak kita. amin yaa robbal alamin.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More