Minggu, 27 Mei 2012

ANJURAN UNTUK IKHLAS DI DALAM SEMUA AMAL


التَرْغِيبُ فِي اْلإِخْلاَصِ فِي جَمِيعِ اْلأَعْمَالِ وَاْلأَقْوَالِ وَاْلأَحْوَالِ
 وَالتَّرْهِيبُ مِنْ تَعَلُّمِ الْْعِلْمِ لِغَيْرِ وَجْهِ اللهِ
ANJURAN UNTUK IKHLAS DI DALAM SEMUA AMAL, UCAPAN DAN KEADAAN
SERTA ANCAMAN DARI MENCARI ILMU KARENA SELAIN ALLOH

Alloh subhanahu wata'ala berfirman:
وَمَآ أُمِرُوآ إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ
 وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: ”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah ta'ala dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (QS. Al Bayyinah : 5).
Alloh ta'ala juga berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ اْلآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
Artinya: “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat”. (QS. Asy Syuro : 20).

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ, وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ, فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ. وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا, أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ (متفق على صحته)

Diriwayatkan dari sayyidina Umar bin Khotthob rodhiyallohu 'anhu beliau berkata: saya mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya (sahnya) amal-amal perbuatan adalah dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Maka barang siapa yang hijrohnya adalah kepada Alloh ta'ala dan Rosul-Nya maka hijrohnya adalah kepada Alloh ta'ala dan Rosul-Nya. Dan barang siapa yang hijrohnya adalah karena dunia yang akan dia peroleh atau karena seorang wanita yang akan dia nikahi maka hijrohnya adalah karena sesuatu yang dia hijrohi tersebut”. (Hadits ini telah disepakati keshohihannya).

وَعَنْ كَعْبٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ, أَوْ يُكَابِرَ بِهِ الْعُلَمَاءَ, أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ, أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ (رواه الترمذي)
Diriwayatkan juga dari sayyidina Ka’b bin Malik rodhiyallohu 'anhu bahwa sesungguhnya Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa mencari ilmu untuk mendebat orang-orang bodoh atau untuk mengungguli ulama atau untuk memalingkan (pandangan) manusia kepadanya, maka Alloh ta'ala akan memasukkannya ke dalam api neraka”. (HR. Imam Tirmidzi). 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More